MATARAM,Sasambonews.com,- Berdasarkan data hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan NTB bahwa ditahun 2015 ditemukan beberapa oknum kades yang membawa lari uang Anggaran dana desa (ADD) hal ini ungkapkan PLT Kepala BPK RI Perwakilan NTB Wahyu Priono dihadapan Anggota DPR RI Komisi XI.
Plt BPK RI Perwakilan NTB Wahyu Priono ,Selasa kemarin ketika hadir pada kunjungan komisi XI DPR RI menyampaikan bahwa mendapatkan temuan ada beberapa kades dan sekdes yang sengaja membawa lari uang Anggaran Danan Desa ditahun 2015-2016 ." Uang dibawa lari oleh kepada desa dan sekdes, kita ada sampel beberapa desa. Di LHP kita ada temuan desa,itu hanya terbatas beberapa desa,"pungkasnya.
Selain itu Wahyu menyebutkan bahwa dari hasil pemeriksaan terdapat temuan yang sangat memprihatinkan." Dari hasil pemeriksaan kita ,cukup memprihatinkan, SDM masih sangat terbatas,"tandasnya.
Dia juga menyebutkan, oknum desa yang diduga membawa lari dana desa tersebut diambil dari beberapa sampel saja."Kita hanya ambil Sempel saja , karena keterbatasan waktu , kita pengen lihat langsung beberapa desa,"ungkapnya.
Kesalahan yang sering ditemukannya terkait administrasi, pencatatan SPJ yang terlambat dan dana digunakan bukan untuk peruntukannya."Kita ambil sampel di Sebelas titik, masalahnya di administrasi, pencatatan SPJ terlambat. Dan juga ada kasus sebenarnya digunakan untuk pembangunan tapi digunakan untuk kepentingan pribadi. Mungkin satu dua desa saja," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pemerintahan Desa dan Catatan Sipil H.Rusman ketika dikonfirmasi, mengaku belum mendapatkan informasi tersebut."Kita belum mendapatkan datanya. Kita tidak tahu hasil sampel BPK, sekiranya ada kades dan sekdes yang seperti itu, kita lakukan pembinaan,"terangnya.
Menurutnya, bahwa dalam pengambilan dana desa tidak boleh juga ada pungutan . Namun apabila benar kejadian ini ,Ia sangat menyesalkan hal tersebut."Kalau betul itu. tentu kita menyesalkan. Dan BPK tentu punya otoritas untuk melakukan pemeriksaan,"tegasnya.Ipr