Direktur Tekhnik PDAM Kabupaten Lombok Tengah L.Sukemi Aliantara mengatakan proyek proyek provinsi kerap bermasalah di masyarakat karena tidak berkoordinasi dengan pihak PDAM setempat. Penanaman pipa yang dilakukan rekanan seharusnya berkoordinasi dengan PDAM setempat sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang mengganggu pelayanan air bersih kepada pelanggan.
Pihak PDAM sendiri telah menawarkan diri kepada Rekanan untuk terlibat dalam penggalian dan penanaman tersebut sebab yang tahu persis mengenai jaringan yang ada adalah PDAM itu sendiri. “Terkadang asal gali dan tanam, banyak pipa kami yang rusak dan juga terputus, seharusnya koordinasi dengan kami, sebab kamilah nanti yang akan disalahkan oleh konsumen dengan kerusakan jaringan itu, untuk itulah penting dilakukan koordinasi, bila perlu petugas kami siap membantu” jelasnya.
Belum lama ini proyek pemasangan jaringan perpipaan di wilayah Praya Tengah milik Pemprov dihentikan oleh masyarakat lantaran tidak ada koordinasi dengan PDAM dan masyarakat setempat. Akibat dari pekerjaan itu distribusi air bersih ke masyarakat menjadi terganggu. Jika sudah demikian maka yang disalahkan adalah PDAM Lombok Tengah sendiri padahal yang mengakibatkan terganggunya distribusi itu adalah proyek tersebut.
Pihak PDAM sendiri sudah berulangkali bersurat ke provinsi agar setiap ada kegiatan proyek pemasangan pipa di Lombok Tengah sebaiknya berkoordinasi dengan P