LOMBOK TENGAH, sasambonews.com -Perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) di Lombok Tengah, masih belum maksimal. Hal itu disebabkan kurangnya alat perekaman E-KTP. Saat ini, sebagian alat perekaman di di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) rusak.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, perekaman dilakukan langsung ke tengah-tengah masyarakat. Dalam hal ini, Dukcapil langsung terjun ke masyarakat guna melakukan perekaman. Karena selain kurangnya alat perekam, kesadaran masyarakat untuk mengurus dokumen kependudukan juga masih sangat kurang.
” Dengan berkeliling ke masing-masing wilayah, perekaman E-KTP masih bisa dilakukan,” ungkap Sekertaris Daerah Lombok Tengah (Loteng) H.M Nursiah.
Perekaman, lanjut Sekda akan terus dimaksimalkan agar nantinya warga bisa melakukan perekaman sebelum Pemilu 2018. “Alat perekaman juga ada yang sudah rusak dan ada pula yang diganti tapi semuanya sudah tidak ada kendala,”tambahnya
Pihaknya menargetkan semua persoalan perekaman tersebut segera rampung. Sehingga komunikasi dengan SKPD terkait terus dilakukan secara intensif dan memberikan penyadaran kepada masyarakat dengan melibatkan semua pihak.
Pihaknya meminta semua element masyarakat agar sama- sama saling mengingatkan akan pentingnya memiliki KTP. Karena saat ini dinas sendiri sudah bekerja maksimal meskipun ditengah jauhnya keterjangkauan untuk perekaman E- KTP yang dilakukan oleh masyarakat.
Lebih jauh disampaikan bahwa permasalahan yang dihadapi saat ini tidak hanya pada ranah alat perekaman KTP itu saja, melainkan blangko yang masih kurang. Tapi masalah tersebut merupakan urusan dari pemerintah pusat.
Sementara itu, dari data yang ada, ratusan ribu warga NTB terancam tidak bisa menggunakan hak pilihnya di pilkada serentak 2018. Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB merilis sebanyak 573.078 jiwa yang masih belum rekam KTP elektronik (e-KTP). Dimana Penduduk Kabupaten Lombok Tengah menempati angka tertinggi, yakni sebesar 124.629 jiwa. Disusul Lombok Timur sebanyak 161.177 jiwa, Kabupaten Sumbawa 90.222 jiwa, kota Bima 12.235 jiwa, kota Mataram 12.171 jiwa, Lombok Barat 95.596 jiwa, kabupaten Bima 57.510 jiwa, Lombok Utara 11.464 jiwa, Sumbawa Barat 410.000 jiwa dan terkahir Dompu 3.924 jiwa.|wis