Desa Karang Sidemen Dengan Holtipark dan Kopi Lapennya

Sanah
Lombok Tengah, sasambonews.com- Desa Karang Sidemen merupakan salah satu desa terluar di Kabupaten Lombok Tengah. Berada di di ujung utara kaki Gunung Rinjani. Sebagai desa yang terletak di kaki danau Segara Anak, Desa ini memiliki kontur tanah yang subur dan makmur. Segala Potensi pertanian dapat dikembangkan ditempat itu, baik itu perkebunan, persawahan hingga perternakan termasuk juga perikanan darat. Aliran air yang keluar dari perut Gunung Rinjani menjadikan desa ini menjadi desa yang subur makmur. Oleh karena itu tidak heran jika Desa ini Mayoritas penduduknya sebagai petani.

Berpenduduk 8638 jiwa dengan luas 5900 meter persegi, Desa Karang Sidemen memiliki potensi pertanian dalam arti luas dan peternakannya. Produk produk pertanian yang dihasilkan di desa ini antara lain padi, palwija dan perkebunan. Prdoduk yang diuhasilkan ini kemudian menopang pengembangan atau budidaya ternak. Karena itu hamper seluruh penduduk di Desa ini memiliki ternak Sapui dan Kambing .

Disamping itu hasil perkebunan ditempat ini cukup melimpah mulai dari Durian, Jeruk, Jeruk Bali, Pisang, Klengkeng, Mangga, Jambu Kristal hingga buah apel dan lain lain.  Melihat potensi perkembunan  yang besar, pemerintah kemudian menetapkan desa ini menjadi desa Holtipark atau taman holtikultura dengan aneka tanaman bernilai tinggi termasuk didalamnya Kopi Robusta.
Sadar dengan anugrah yang luar biasa itu, pemerintah kemudian mengembangkan  desa Karang Sidemen menjadi Desa Wisata Agro dengan Holtiparknya dan juga pertaniannya.

Kepala Desa Karang Sidemen Sanah mengatakan, Desa Karang Sidemen sebenarnya memiliki potensi menjadi salah satu destinasi wisata alam dan wisata agro, hanya saja keterbatasan kemampuan dana desa menjadikan mimpi mimpi itu sebatas angan angan saja. Oleh karena itu dia berharap pemerintah bisa membantu desa Karang Sidemen untuk mewujdukan apa yang menjadi harapan masyarakat. “kalau bicara potensi, Desa Karang Sidemen memiliki potensi yang luar biasa, Cuma kalau kita ingin kembangkan maka butuh biaya, sementara ADD kita masih sangat kecil, oleh karena itu kita Butuh uluran tangan pemerintah daerah” katanya di Karang Sidemen.

Holtipark sendiri mulai dibangun tahun 2016 lalu, namun tanaman yang berada didalam kawasan itu sudah ada sejak tahun 2014 lalu. Dibutuhkan waktu hingga tahun 2020 segala macam tanaman buah yang ada di dalam kawasan bisa dinikmati oleh masyarakat atau wisatawan. Awalnya kawasan Holtipark adalah kawasan kebun Kopi . Luas kebun kopi tersebut seluas 150 hektar. Sekarang ini selain buah, Tanaman Kopi itu masih dipertahankan meskipun sekarang sudah dicampur dengan tanaman buah lainnya. Hasil pertanian dan Perekebunan di kawasan Holtipark maupun diluar kawasan dijadikan makanan olahan seperti kripik, bongkel pisang, kripik ubi, Singkong dan permen serta dodol.

Tidak hanya menjadi makanan olahan akan tetapi juga menjadi minuman olahan salah satunya adala Kopi Persil atau yang dikenal dengan Kopi Lapen.
Menurut Kepala Desa, Kopi Lapen memiliki rasa yang khas. Kopi hasil olahan Desa Karang Sidemen memiliki rasa yang khas dengan aroma kopi yang harum dan menggoyang lidah.  Kopi ini juga dipercaya dapat menghilangkan penyakit seperti pusing oleh karena itu Kopi ini diberinama Kopi Lapen yang diambil dari bahasa Sasak  (Lapen : Telang Peneng).


Kadus Persil H. Suharlan yang juga pengelola Holtipark mengatakan pengelolaan kawasan Holtipark dilakukan oleh masyarakat sendiri. Sata ini ada sekitar 600 orang  yang mengelola kawasan itu. Mereka rata rata diberikan hak pengelolaan eluas 25 are. 

Subscribe to receive free email updates: