Bagi kebanyakan orang penyakit rubella adalah penyakit ringan tapi bagi wanita hamil, rubella adalah penyakit yang bisa menyebabkan konsekuensi serius. Campak rubella sering terjadi pada anak-anak, namun sejak diperkenalkannya program vaksinasi pada 1980-an, penyakit ini telah hampir seluruhnya diberantas.
Untuk menjaga kesehatan anak di Kabupaten Lombok Tengah, sebanyak 250 ribu anak di Kabupaten Lombok Tengah menjadi sasaran imunisasi campak dan rubella dalam program imunisasi yang dilaksanakan Agustus-September 2018. “Pencanangan tersebut dilakukan di SMPN 1 Praya belum lama ini,” demikian disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Loteng, HL Herdan belum lama ini.
Ia menyebutkan, program imunisasi campak dan rubella membutuhkan waktu cukup panjang hingga dua bulan, karena sasaran anak yang akan mendapat imunisasi cukup banyak. Hal ini karena usia anak yang akan mendapat imunisasi berasal dari kalangan anak usia 9 bulan hingga 15 tahun. Dengan demikian, program imunisasi dilaksanakan dengan menggunakan berbagai metode. Mulai dari kegiatan di posyandu balita, hingga mendatangi sekolah-sekolah mulai dari tingkat PAUD, TK, SD hingga tingkat SMP. “Tidak hanya itu, petugas juga akan mendatangi rumah-rumah warga untuk memastikan tidak ada anak dan balita yang terlewat mendapatkan imunisasi campak dan rubella,” terangnya.
Kemudian, terkait dengan kekhawatirannya, seperti tingkat kehalalan dari obat imunisasi itu, ia tegaskan dijamin halal. Karena obat yang akan dipakai itu sudah diakui oleh MUI. Sehingga, orang tua tidak perlu khawatir. Sebab, imunisasi ini tidak akan membawa dampak negatif, justru membawa dampak positif. Dimana, anak kita ketika di imunisasi campak akan terhindar dari kecacatan radang paru, otak, kebutaan, diare dan gizi buruk. Sedangkan, rubella mencegah dari penyakit kelainan jantung, katarak, tuli, jaringan otak dan mencegah keterlambatan pertumbuhan anak.
Untuk itu, dia berharap para orang tua yang memiliki anak usia 9 bulan hingga 15 tahun, ikut mendukung program ini. ''Semua ini demi kebaikan anak-anaknya, agar tidak terkena penyakit campak dan rubella,'' tutupnya.
Sementara itu, belum lama ini juga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah telah menggelar Evaluasi Program P2P, Advokasi dan Sosialisasi Kampanye Imunisasi Campak dan Rubella di Hotel Grand Royal Penujak BIL Lombok Tengah. Kegiatan itu diikuti puluhan pejabat dinas terkait dan sejumlah LSM serta tokoh masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadikes) Lombok Tengah, H.Omdah,SH.S.KM menyampaikan, kegiatan tersebut untuk mengurangi bahkan membuat agar Campak dan Rubella tidak ada lagi di Lombok Tengah. Selain dengan melakukan rapat koordinasi dengan jajaran dan lembaga terkait, sosialisasi juga akan dilakukan dengan metode yang lain.”Salah satunya yakni pada bulan agustus dan September nanti kita akan ke sekolah-sekolah,”katanya.
Selain dengan melakukan sosialisasi kepada sekolah-sekolah, juga dengan langsung melakukan pencegahan terhadap campak dan rubella tersebut dengan melakukan aksi imunisasi langsung kepada para anak didik yang ada disekolah baik untuk anak SD dan juga SMP serta untuk anak-anak Pendidikan Usia Dini atau PAUD.”Mengenai berapa jumlag data anak-anak kita yang terkena campak ini nanti ada data yang akan kami sampaikan, tidak banyak,”ungkapnya.
Namun demikian lanjut H.Omdah, pencegahan merupakan langkah-langkah yang sangat baik untuk dilakukan sebelum Campak dan Rubella itu menjangkiti anak-anak Lombok Tengah, walau saat ini kesadaran masyarakat terkait pentingnya kesehatan ini sudah sangat baik, namun untuk capak dan rubella tersebut perlu dilakukan sosialisasi secara menyeluruh.”Semua harus tahu kalau anak-anak yang baru berumur 9 tahun hingga15 tahun harus mendapatkan imunisasi campak dan rubella ini,”tandasnya. |am