Ricuh Aksi Demo di PDAM, Pro Kontra Nyaris Baku Hantam

 Lombok Tengah, SN - Aksi Demonstrasi dari  Masa Gapura menuntut pembatalan kenaikan tarif berlangsung ricuh. Aksi masa yang diterima langsung PLT Dirut PDAM awalnya berjalan lancar akan tetapi tiba tiba kelompok masa yang mengakui dirinya pembela PDAM dari Laskar NTB membuat gaduh. 


Kedua kelompok masa itu nyaris baku hantam. Polisi yang menjaga aksi demo sejak awal dibuat kerepotan melerai aksi demonstrasi tersebut. Sejumlah inventaris kantor seperti Kursi menjadi korban aksi anarkis.

Awalnya masa aksi titik kumpul di Depan Masjid Agung ditempat itu Masa Gapura melakukan orasi. Mereka menuntut agar kenaikan tarif dari  1300 menjadi 2900 itu ditunda sampai pelayanan air bersih betul betul baik. "Kami tidak menolak kenaikan tarif tapi perbaiki dahulu pelayanannya, saya dari utara saja susah apalagi bapak bapak di wilayah selatan" ujarnya.



Untuk itu dia meminta agar ditunda kenaikan tarif air bersih apalagi sekarang muncul penolakan dari parlemen Lombok Tengah. 

Selanjutnya masa aksi bergerak menuju Kantor PDAM. Ditempat ini masa dihadang aparat keamanan. Mereka diberikan kesempatan bertemu dengan direksi PDAM namun perwakilan. 

Baru saja akan dimulai, sudah terjadi kegaduhan. Polisi langsung mengambil alih miqropon dan mengancam akan membubarkan aksi demo jika masih gaduh. Masa kemudian bisa dikendalikan.

Koordinator Aksi mengatakan rencana kenaikan tarif air bersih dianggap tidak tepat ditengah buruknya pelayanan PDAM. Hampir di seluruh Kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah ini mengalami gangguan pelayanan. Seharusnya pihak PDAM memperbaiki sistim layanan dahulu ketimbang menaikkan tarif.."kalau pelayanan sudah baik baru dinaikkan, ini air macet sana sini, kami tidak mau tau apakah karena masalah sumber, kebocoran dan lainnya yang masyarakat butuhkan adalah pelayanan yang baik" ujarnya.

Menanggapi hal itu PLT Direktur Utama PDAM Bambang S mengatakan menaikan tarif air memiliki dasar hukum yakni peraturan pemerintah dan peraturan Gubernur. Bambang menyadari bahwa kenaikan ini akan berdampak ke masyarakat akan tetapi PDAM pada posisi dilematis dimana disatu sisi pelayanan harus dimaksimalkan dan disatu sisi untuk menyelamatkan PDAM sebab penyesuaian tarif dilakukan mengingat pendapatan PDAM minim  "Kami hanya jual air, tidak ada pendapatan lain, spirit kami adalah sama dengan teman teman LSM agar pelayanan ini bagus" ujarnya.

Dia menganalogikan satu gelas air kemasan dijual harga 900 rupiah per gelas sementara biaya produksi 100 maka secara perhitungan ekonominya merugi atau tidak memenuhi full cost recovery artinya biaya produksi lebih tinggi dibandingkan harga jual yang seharusnya biaya produksi lebih rendah dari pada biaya jual baru dikatakan untung.

Direktur Teknik L.Sukemi Adiantara menambahkan, bahwa jumlah konsumen PDAM sekarang ini sebanyak 53.000 sementara debit air mencapai 527 liter perdetik. Kalau hitungan standarnya 1 liter sama dengan 80 SR maka hanya akan dapat melayani 45 ribu konsumesehingga ada sisa 8000 konsumen yang harus diatur sehingga dampaknya pelayanan harus digilir bahkan berdampak kepada pelayanan di beberapa tempat.



Belum selesai Dirtek menyampaikan soal pelayanan, tiba tiba masa tandingan dari LSM Laskar masuk menggeruduk dan menyatakan saya LSM Laskar mendukung kenaikan tarif sambil beteriak. Akibatnya kegaduhan kembali terjadi. Polisi kali ini melihat situasi dan kondisi tidak memungkinkan untuk dilanjutkan sehingga kemudian di bubarkan paksa pihak kepolisian. 

Diduga ada masa tandingan disiapkan namun dibantah oleh pihak PDAM. "Tidak ada masa tandingan disiapkan PDAM, mereka spontanitas saja sebab sebelumnya kita sudah undang seluruh NGO termasuk orang orang yang demo ini, dan mereka sepakat tapi kemudian saya tidak tahu kok tidak konsisten dengan kesepakatan, tetapi bagi kami hal yang biasa didemo itu kan bagian dari kritik membangun" ungkap Dirtek.

Dirum juga membantah soal adanya masa tandingan sebab dalam diskusi awalnya berjalan damai. Dia sendiri tak pernah berfikir soal masa tandingan. "Kalau saya tadi mau berdialog damai dan jelas saja, gak pernah berpikir soal masa" ujarnya. 




Subscribe to receive free email updates: