IPM dan Kesehatan Picu Kemiskinan di Loteng



Lombok Tengah, SN - Angka kemiskinan Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 12,89 Persen. Dari posisi peringkat, Kabupaten Lombok Tengah berada dinomor dua dari bawah dari Kabupaten Kota di NTB tetapi berbicara prosentase Kabupaten Lombok Tengah berada dinomor urut 4. "Secara urutan,memang benar kita berada di nomor dua dari bawah, tetapi itu karena penduduk terbanyak kedua setelah Lombok Timur' kata Kepala BPS Kabupaten Lombok Tengah Syawaluddin Siregar di ruang kerja Bupati Lombok Tengah Selasa 7/3)2023.


Menurutnya untuk menurunkan 2 digit saja sangat berat. Mengisi questioner indikator kemiskinan saja butuh waktu dua jam untuk satu orang. Makanpun harus dilakukan uji apakah jenis makanan dan ikan. Maka aspek penilaian sangat banyak indikator. 

"Sumber Susenas, hitungan kalori apa yang dikonsumsi setiap hari" jelasnya.


Beberapa waktu kedepan, pihaknya akan melakukan sensus pertanian. Dia meminta agar masyarakat saat didata untuk menjawab jujur "Jawab apa adanya jangan terlalu miskinkan diri atau sebaliknya. Itu untuk menghitung indikator kemiskinan. Indikator banyak, Kita redah di IPM dan  kesehatan. Angka putus sekolah banyak, ini yang harus dikebut" ungkapnya di ruang kerja Bupati Selasa 7/3/2023. 


Dalam melaksanakan sensus, petugas juga dilatih dan dijamin profesional. Mereka akan melihat secara langsung kondisi masyarakat tersebut. Jika ada masyarakat enggan dikatakan kaya dan tetap memilih menjadi miskin karena berharap bantuan dari pemerintah, Syawal menegaskan masyarakat tidak bisa berbohong sebab data yang bicara. "Petugas, saya yakin profesional, kalau ada yang sengaja memiskinkan warga atau sanak keluarga demi bantuan dari pemerintah maka dirinya akan pecat" jelasnya.




Subscribe to receive free email updates: