LOMBOK TENGAH, sasambonews.com. Hingga hari ke 12 Operasi Zebra tahun 2016, Senin, Satuan Lalu Lintas Polres Loteng sedikitnya telah menerbitkan surat tilang sebanyak 1.469 pengendara. Namun, angka ini jauh lebih menurun dibandingkan operasi Zebra tahun 2015.
"Pada pelaksanaan Operasi Zebra 2015 kemarin, jumlah surat tilang yang keluar hampir diangka 2 ribu set. Artinya, tahun ini telah menunjukkan penurunan terhadap pelanggaran lalu lintas (lalin),” ungkap Kasat Lantas Polres Loteng, AKP Pratiwi
Sementara, untuk teguran sendiri lanjut Pratiwi, tengah mengalami penurunan. Dimana, tahun 2016 teguran yang dilakukan hanya diangka 355. Jika dibandingkan tahun 2015 yang cukup banyak. “Untuk jumlah barang bukti yang diamankan hingga hari sebanyak 124 kendaraan. Angka itu disebabkan, ada yang tukar BB dengan STNK nya. Namun, bila tidak ada STNK, maka motornya tetap dijadikan BB,” terangnya.
Begitu pula, kata Pratiwi, jumlah laka lantas juga mengalami penurunan. Bahkan, ditahun 2016 nihil terhadap kasus laka lantas yang mengakibatkan meninggal dunia. “Hanya saja kasus luka berat dan luka ringan. Itu pun tidak terlalu tinggi. Dan kasus ini juga telah selesai secara kekeluargaan,” jelasnya.
Kemudian, para pengendara yang ditilang pada umumnya tidak memiliki kelengkapan kendaraan. Ada juga karena tidak memiliki kelengkapan diri, misalnya tidak mempunyai SIM dan tidak mengunakan helm saat berkendara. “Sebenarnya semua ini tujuannya tidak lain, untuk menciptakan situasi lalu lintas yang aman, tertib dan lancar. Selain itu juga untuk meningkatkan ketertiban dan kepatuhan serta disiplin masyarakat dalam berlalu lintas,” ujarnya.
Tapi, disatu sisi akui Pratiwi, masih saja terjadi pelanggaran. Walaupun memang kini tengah terjadi penurunan. Namun, semua itu sebenarnya terjadi karena belum maksimalnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas. Apalagi, dalam hal mengurus surat-surat kelangkapan diri, seperti pembuatan SIM.
Pratiwi juga tidak mempungkiri kalau pembuatan SIM saat ini begitu susah. Karena, harus mengkuti ujian praktik dan ujian teori. Tapi, kalau memang masyarakat betul-betul serius menyimak petunjuk yang ada di sinema edukasi yang telah disediakan, ia rasa tidak akan sulit mengikuti ujian baik ujian teori maupun praktik. Karena semua yang dipaparkan, digambarkan serta dijelaskan di sinema edukasi itu, semuanya merupakan petunjuk serta gambaran yang tertuang dalam tes ujian tersebut. “Kalau itu betul-betul diperhatikan, saya yakin semuanya akan lulus. Kami juga tidak ada niat untuk menyusahkan masyarakat dalam pembuatan SIM. Tapi, semua itu sudah merupakan aturan dan prosedur. Apalagi, sekarang ini, kami telah berkerjasama dengan Ombusman dalam pelayanan,” pungkasnya. |dk