Foto : Istimewa |
Siswa yang kedapatan bolos, langsung diberikan pembinaan. Para siswa itu pun diminta menandatangani pernyataan untuk tidak bolos sekolah lagi.
Razia siswa bolos sekolah antara lain dilakukan Satpol PP Cepu dengan menyisir lokasi yang sering dijadikan tempat nongkrong pelajar tersebut. Di antaranya di sejumlah warung kawasan Tuk Buntung dan kawasan Terminal Cepu. Tempat penyewaan permainan play station (PS) juga tidak luput dari razia petugas.
Mengetahui kedatangan petugas, para siswa itu pun lari tunggang langgang. Mereka pun terpaksa meninggalkan tas begitu saja di tempat nongkrong. Sebanyak 12 tas pelajar diamankan petugas untuk selanjutnya dibawa ke Kantor Kecamatan Cepu.
Surat Pernyataan
Untuk mendapatkan tasnya kembali, pelajar harus datang untuk menandatangani surat pernyataan tidak akan bolos sekolah lagi.”Kami akan koordinasi dengan pihak sekolah, termasuk dengan orang tua siswa. Jangan sampai siswa bolos sekolah terjadi lagi,” ujar Kasi Trantib Kecamatan Cepu, Dahlan Rosidi, Selasa (1/11).
Banyaknya kasus bolosnya siswa dari sekolah, kata dia, menjadi tanggung jawab bersama. Baik dari keluarga, sekolah, maupun lingkungan.”Termasuk pemilik warung. Demi menjaga generasi penerus bangsa, mereka harusnya mengingatkan agar siswa tersebut tidak bolos sekolah,” tambah Dahlan.
Sebelum menandatangani surat pernyataan tidak bolos lagi, siswa tersebut diminta membacakan surat tersebut dengan suara lantang. Mereka juga diminta apel di halaman Kecamatan Cepu dan push up. Jika suatu saat para pelajar tersebut bolos lagi, Satpol PP akan memberi tindakan tegas sesuai prosedur penyidik.
Dalam razia tersebut, petugas mendapati adanya gambar porno yang dibungkus dalam plastik warna hitam di tas milik salah satu siswa yang diamankan. Petugas tidak mendapati buku pelajaran, tetapi hanya kaos di tas lainnya.”Secara berkala kami akan lakukan razia untuk mencegah siswa bolos sekolah. Kami akan koordinasikan dengan pihak sekolah,” tandas Dahlan Rosidi. (SM Network)