Menurut Fasda SETARA L.Jazuli, Pendidikan Inklusif tidak hanya berarti pengintegrasian anak disabilitas terkait fisik, sensori, sosial, intelektual kedalam sekolah reguler atau hanya akses pendidikan bagi anak terkucilkan.
Menurutnya, inklusi merupakan sebuah proses dua arah untuk meningkatkan partisipasi dalam belajar dan mengidentifikasi serta mengurangi atau menghilangkan hambatan untuk belajar dan berpartisipasi. Hal ini tentunya salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi anak berkebutuhan khusus di sekolah khususnya di sekolah dasar.
Bagi L.Jazuli guru SDN Jelateng itu,
pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengidentifikasi kesulitan dan kemampuan siswa dalam belajar dan berpartisipasi merupakan faktor kunci keberhasilannya siswa di kelas. Hal ini tentunya akan membantu bagi guru untuk dapat memberikan pelajaran yang responsif melalui pendekatan pembelajaran yang kooperatif dengan mengadaptasi materi dan variasi strategi dalam proses pembelajaran.
"Penyelenggaraan pendidikan inklusif bukan hanya memberi manfaat bagi anak berkebutuhan khusus namun juga manfaat bagi kita sebagai guru dalam meningkatkan kompetensi melalui pengayaan variasi rencana dan strategi pembelajaran yang dapat menciptakan lingkungan dan kelas yang ramah bagi semua anak" ungkapnya saat Workshop Pendidikan Inklusif dan Disabilitas/berkebutuhan khusus dengan modul Inklusif Literasi Dasar yang diikuti guru gugus kelas 1,2 dan 3 se kecamatan Pujut di UPT Pendidikan Dasar Kecamatan Pujut Dinas Kependidikan Kabupaten Lombok Tengah Sabtu 10/11 oleh INOVASI Kabupaten Lombok Tengah.
Di sisi lain katanya, dengan kegiatan ini, siswa non disabilitas juga menerima manfaat dengan arah berfikir yang lateral dan kemampuan sosial yang baik.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melengkapi pemahaman dan keterampilan bagi guru untuk membantu anak disabilitas/ berkebutuhan khusus dalam meningkatkan kemampuan literasi dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran di kelas awal.
Diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini, peserta akan mampu memahami konsep penyelenggaraan pendidikan inklusif dan mampu memahami dan memiliki keterampilan dalam menyusun profil belajar siswa disabilitas atau berkebutuhan khusus.