Hadir pula pada kesempatan ini, Kepala Dinas Pendidikan Lombok Tengah, H. Sumum SP,d, MP,d, Kasubag Perencanaan Dinas Pendidikan, Harsono, SP.d, MM, INOVASI, serta fasilitator daerah program rintisan INOVASI.
Zainal Mustakim menambahkan, SDGs yang merupakan program pembangunan berkelanjutan dengan 17 tujuan pembangunan, 169 target terukur, dan 241 indikator perlu dicapai dari tahun 2015 sampai 2030. Salah satu aspek SDGs yakni inklusi atau disabilitas sangat erat kaitannya dalam pencapaian target SDGs.
“Berbicara tentang INOVASI, untuk di Kabupaten Lombok Tengah sangat membantu, terutama dunia pendidikan. Pendidikan merupakan suatu yang harus menjadi prioritas. Dengan adanya Program INOVASI, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dalam hal ini Bappeda menginginkan suatu referensi agar pendidikan ke depan menjadi prioritas,” jelas Zainal.
Dalam kesempatan ini, Bappeda berkomitmen untuk mendukung perluasan program (scale out) dengan berdasar kepada data hasil program yang akan diberikan oleh INOVASI. Dengan demikian, program-program yang telah dilaksanakan akan dapat dilanjutkan meskipun program INOVASI sudah berakhir. Dinas Pendidikan dalam kegiatan ini juga menyampaikan agar INOVASI dapat menambah persebaran fasilitator daerah program sehingga semua gugus bisa terjangkau.
Patut disyukuri kata Zaenul, meski IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Kabupaten Lombok Tengah rendah, akan tetapi dalam evaluasi IPM tahun 2017, Lombok Tengah termasuk yang tertinggi dalam percepatan atau akselerasi IPM-nya. Hal ini ditopang oleh peran semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan, salah satunya yakni program INOVASI.
Sementara itu Jamaruddin, Policy Specialist dari INOVASI dalam kesempatan itu mengatakan, Program INOVASI sudah berupaya dalam proses peningkatan hasil pembelajaran siswa di NTB, meski diakui masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Terkait Lombok Tengah sendiri tambahnya, saat ini program rintisan SETARA yang sedang dilaksanakan bertujuan untuk pemantapan status Lombok Tengah yang telah menjadi Kabupaten Inklusi. Hal penting yang terus dilakukan melalui pengimplementasian program rintisan SETARA yakni membekali guru kemampuan mengidentifikasi masalah serta hambatan belajar siswa dalam proses pembelajaran di kelas.
Melalui kegiatan ini, diharapkan koordinasi semakin erat antara INOVASI dengan mitra - mitranya di Lombok Tengah, khususnya dengan Bappeda dan Dinas Pendidikan, dalam pengimplementasian program-program rintisan INOVASI. Koordinasi yang dimaksud bukan hanya koordinasi sebatas penginformasian kegiatan tetapi ada pandangan yang sama mengenai indikator dan strategi monitoring evaluasi program yang kemudian hasilnya dapat dipergunakan Pemda untuk mendesain kebijakan yang tepat dalam optimalisasi program. Bappeda juga menyampaikan agar penyampaian laporan hasil capaian program dapat disesuaikan dengan tahapan perencanaan dan penganggaran.