LSM Bersatu Serang Zul, Dinilai Tak Hargai Bupati Loteng

Lombok Tengah, SN - Para LSM di Kabupaten Lombok Tengah semakin kompak menyerang Gubernur NTB Zulkiplimansyah. Mereka menilai Zulkiplimansyah Gubernur NTB telah melukai hati masyarakat Lombok Tengah dengan tak melibatkan Pemda Loteng di acara peresmian Sirkuit.



Hingga saat ini gelombang protes terus disuarakan dari kalangan masyarakat termasuk LSM  

Ketua Formapi NTB Ramdani dalam video yang diunggahnya menilai tindakan Pemprov NTB tidak menghargai Bupati Lombok Tengah "apa yang dipertontonkan oleh Pemprov sangat tak menghargai Bupati Lombok Tengah, jangan lihat Miq HUL sebagai pribadi tetapi lihat dia sebagai Bupati Lombok Tengah" ungkapnya didampingi Presiden LTMC Seloh.

Jika alasan tidak ada koordinasi dengan Humas, Dani menilai itu bohong sebab dia bertanya kenapa tak dilibatkan dari dahulu sejak zamannya Uhel. "Pak Gubernur selalu datang sendiri tanpa melibatkan Pemda Loteng, Mandalika itu ada di Lombok Tengah, maka tolong libatkan Pemda Loteng" ujarnya. 

Sementara itu Sekda NTB H.L.Gita Ariyadi justru menyalahkan Humas dan Protokol Setda Lombok Tengah yang tak mengerti tugas dan fungsinya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, Lalu Gita Aryadi menuding hal tersebut akibat kelalain humas dan protokoler pemkab Lombok Tengah yang lalai berkoordinasi dengan Paspampres saat berlangsungnya acara.
“Di sirkuit yang menyambut Presiden adalah Bupati. Kemana protokol dan humas Loteng yang tidak mengomunikasian Bupati ke Paspampres. Pak Bupati adalah orang yang paling berhak menyambut di Sirkuit,” kata Lalu Gita mengutip pernyataannya di Wa Grup PitStop Mata, Minggu (14/11) pagi.

Dirinya mengaku mendapat pengaturan untuk bertugas menyambut Presiden di Masjid Nurul Bilad untuk melaksanakan shalat Jumat. Sedangkan Gubernur dan Forkopimda kebagian tugas menyambut presiden sewaktu baru mendarat di Bandara Lombok. "Humas dan ptokol mestinya harus paham. Saya ikut malu kalau begitu cara mereka mengatur Bupati. Humas Protokol kabupaten harusnya yang paling mengerti terkait protokol kenegaraan. Jangan hanya bersembunyi di belakang Bupati, harus berada di depan menjadi juru Nego untuk bupati yang merupakan orang nomor satu di Lombok Tengah,” tegasnya.

Subscribe to receive free email updates: