Lombok Tengah, SN - Sebanyak 2023 penenun berkumpul di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat. Mereka melakukan kegiatan menenun. Kehadiran 2023 penenun itu telah tercatat dalam rekor Museum Republik Indonesia (MURI).
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, MSc membuka Festival Sukarara Begawe Jelo Nyensek di Desa Sukarara Kabupaten Lombo Tengah yang dirangkai dengan Pemecahan Rekor MURI Penenun Terbanyak yakni 2.023 orang.
Gubernur mengatakan, Rekor MURI ini sebagai langkah awal NTB dan tenun Sukarara dikenal di kancah nasional maupun internasional.
"Rekor MURI ini adalah langkah awal, saya salut dan bangga mereka yang punya keberanian untuk memulai langkah pertama," ungkap Gubernur di lapangan Desa Sukarara.
Ia menjelaskan, keberanian untuk memulai pasti diiringi dengan keterbatasan dan kekurangan namun seiring waktu akan mendatangkan hasil yang maksimal yang menggetarkan bukan hanya NTB tapi tenun Sukarara akan dikenal di seluruh Indonesia bahkan dunia.
Festival Jelo Nyensek dihadiri designers Fomalhaut Zamel, Hannie Hananto, Monika Jufry, Najua yanti, Irna Mutiara, Itang Yunasz, Kami., dan Asri Welas, Fadzil Hadin dari Brunei, Natacha Van dari Kamboja, Wan Bainun dari Malaysia, Dave Ocampo dari Filipina, dan Hayden Ng dari Singapura dan National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC), Ali Charisma setta pejabat Pemprov dan Pemkab Loteng. (jm)