Portal Berita Terkini ~ Perjuangan dan masa kepemimpinan Castro semasa hidupnya memang mengukirkan sejarah dunia. Sejumlah pemimpin dunia pun mengekspresikan rasa kehilangannya terhadap Castro di media mikroblog Twitter.
Sejak dinyatakan meninggal dunia, ranah Twitter diramaikan oleh cuitan para netizen terkait Castro.
Trending Topic untuk wilayah Indonesia dan skala global dipuncaki oleh konten yang mengandung "Fidel Castro" dengan jumlah lebih dari satu juta tweet.
Sementara tanda pagar #Cuba sempat menempati posisi kedua dengan jumlah kicauan sekitar 73 ribu tweet.
Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto mengatakan dirinya turut meratapi kematian Castro.
"Saya turut sedih atas kematian Fidel Castro Ruz, pemimpin revolusi Kuba dan lambang orang bersejarah di abad 20," cuitnya melalui akun @EPN.
Presiden India Rashtrapati Bhavan juga berbagi belasungkawa terhadap kematian Castro melalui akun @RashtrapatiBhvn.
"Belasungkawa terdalam untuk pemimpin revolusi Kuba, mantan presiden dan kerabat India, Fidel Castro," cuitnya.
Perdana Menteri India Narendra Modi pun turut menyerukan bahwa Castro adalah salah satu pribadi paling ikonik di abad 20.
"Belasungkawa terdalam saya untuk pemerintah dan rakyat Kuba atas kematian Fidel Castro. Semoga ia istirahat dengan tenang," cuit pemilik akun @narendramodi.
Ia melanjutkan, "India turut kehilangan seorang teman baik."
Salvador Sanchez Ceren selaku Presiden El Savador mencuitkan tiga tweet sekaligus untuk menyampaikan rasa kehilangannya.
"Kami menerima kabar kematian dari teman terkasih dan rekan abadi, Fidel Castro Ruz. Fidel akan selalu hidup di hati orang-orang yang berjuang untuk keadilan, martabat, dan persaudaraan," cuitnya dari akun @sanchezceren.
Presiden Ekuador tak mau kalah berkicau soal Castro.
"Seorang yang hebat telah pergi. Fidel meninggal dunia. Berjaya terus Kuba! Berjaya Amerika Latin!" kcau Rafael Correa, dari akun @MashiRafael.
Hingga berita ini ditayangkan, dari pantauan CNNIndonesia.com belum ada pemimpin Amerika Serikat yang mengucapkan belasungkawa di Twitter.
Castro selama ini memang kerap dijuluki sebagai musuh bebuyutan pemerintah AS. Kegigihannya dalam menggerakan revolusi di Kuba berhasil menciptakannya sebagai negara komunis di Amerika Selatan.
Meski belum ada pernyataan resmi, Castro diduga mengidap infeksi pada usus besar yang dideritanya sejak 2008.
Castro memimpin Kuba selama lima dekade. Ia menjadi orang ketiga terlama di dunia yang menjabat sebagai pemimpin negara setelah Ratu Inggris Elizabeth dan almarhum Raja Bhumibol Adulyadej di Thailand. Fidel menyerahkan kekuasaan kepada adiknya Raul Castro pada Juli 2006 setelah ia menjalani operasi usus.
Usai menyerahkan jabatan pada adiknya, Castro sesekali muncul di depan publik. Fidel terlihat di depan umum dua kali pada tahun 2012, dan dua kali pada 2013. Ia terlihat membungkuk dan sulit berjalan.
Castro juga sempat terlihat di depan umum pada 8 Januari 2014 pada pembukaan pusat budaya. Semasa tua, ia kerap menulis ratusan kolom untuk media pemerintah.