Pantai Sereneng, Keindahan Yang Alami




Lombok Tengah, sasambonews.com. Ada ratusan tempat tempat indah nan mempesona yang belum tergarap disepanjang pantai selatan kabupaten Lombok Tengah untuk dijadikan destinasi wisata bahari. Sebut saja pantai Sereneng Desa Mertak Kecamatan Pujut.

Pantai Sereneng adalah salah satu karunia tuhan yang masih terpendam dan belum dijamah oleh sentuhan moderenisasi seperti hotel, restauran dan permainan air.  Padahal lokasi itu sangat potensial untuk dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata untuk permainan air (wather game). Selain karena dangkal, ombaknya juga tidak besar, hanya riam riam semata sehingga sangat cocok untuk menjadi lokasi wisata permainan air seperti banana boat, jet sky, paralayang dan permainan lainnya. Maka, berada di pantai Sereneng seperti menghayal di dunia pantasi.

Pantai Sereneng berada di ujung barat Desa Mertak berbatasan dengan Desa Kuta. Jarak tempuh menuju lokasi sangat mudah sebab akses jalan berhotmicx, dan  lebar tetapi diakui akses jalan menuju lokasi dari jalan besar masih berupa jalan tanah namun tetap nyaman untuk dilalui kendaraan roda dua ataupun roda 4. 

Jika anda berangkat dari Kota Praya, maka anda membutuhkan waktu sekitar 25 menit saja sampai di lokasi dengan sepeda motor atau mobil. Rutenya, start dari Praya menuju Kuta. Tiba dipersipangan, belok kiri menyusuri jalan dua arah. Sampai dibundaran ke dua, kita mengambil jalur kiri menuju Awang. Kira kira 3 kilo dari Kuta ada tiba di Dusun Sereneng, lalu belok kanan menuju lokasi. Dari jalan dara menuju lkasi kurang dari satu kilo.

Ditempat itu terdapat sebuah teluk yang membelah antara Dusun Gerupuk Pujut dengan Gunung Penyasak Desa Mertak termasuk juga pantai Bumbang. Sejauh ini wisatawan memanfaatkan speedboat untuk menyebrang dari Gerupuk menuju pantai Bumbang dan TWA Gunung Tunak.

Sejauh ini pantai itu masih natural namun tetap dijadikan tempat ritual masyarakat Mertak untuk memberikan persembahan seperti mempersebahkan kepala kerbau  kepada penguasa laut pantai selatan agar murka penguasa laut selatan tidak menimpa masyarakat yang beraktivitas dilaut seperti nelayan dan wisatawan. “Tetap ada aktivitas ditempat itu meski hanya wisatawan lokal dan hanya beberapa orang saja, tetapi setiap tahunnya digunakan untuk ritual persembahan kepada sang penguasa pantai selatan” kata Kepala Desa mertak H.Bangun di kantornya kemarin.

Pantauan wartawan Majalah Gumi Tastura, Pantai Sereneng memang masih sangat sepi, hanya ada satu gazebo berukuran 3 x 2 meter. Pantri itu seakan tidak terurus, sampah pantai cukup membuat kita terusik dan miris kendati demikian hamparan pasir putih dan dinding dinding bukit di sisi kiri pantai cukup memberi warna indahnya pantai tersebut. 

Jika penasaran,,anda bisa mencoba sensasinya dengan mengunjungi pantai Sereneng. Amril












Subscribe to receive free email updates: