Portal Berita Nasional ~ Jakarta - Setelah berakhirnya hitung cepat Pilgub DKI, merebak pesan broadcast mengenai Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menjadi Mendagri di Kabinet Kerja. Waketum Gerindra Fadli Zon tidak mempermasalahkan jika Ahok menjadi menteri, namun Presiden Jokowi harus siap menanggung risiko.
"Kalau menganggap Ahok sebagai yang di rumor itu ya nanti orang beranggapan Presiden memberikan dukungan kepada Ahok selama ini kan. Silakan saja, tentu dengan segala risikonya kan?" ujar Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/4/2017).
Menurut Fadli, reshuffle menteri di kabinet masih sebatas isu. Fadli menilai reshuffle merupakan hak presiden.
"Itu isu yang hampir setiap hari kita dengar juga ya, tapi sampai sekarang belum ada. Tapi sepenuhnya kita serahkan kepada Presiden sebagai pemegang prerogatif," ujar Fadli.
Begitu pula soal nama-nama menteri yang diajukan. Fadli mengatakan presiden yang memiliki kualifikasi dan pertimbangan tertentu untuk menunjuk seorang menteri.
"Siapa pun yang ditunjuk, Presiden yang mempunyai kualifikasi. Kalau menganggap seseorang mampu, di situ dia akan dengan segala konsekuensinya," kata Fadli.
Sebelumnya, Jokowi sudah angkat bicara soal isu Ahok menjadi Mendagri. Jokowi mengatakan jabatan Ahok masih menjadi gubernur DKI Jakarta hingga Oktober 2017.
"Pak Ahok kan masih gubernur sampai Oktober (2017)," kata Jokowi tersenyum saat ditanya wartawan di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah, Cipulus, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (25/4).