seleksi. Tercatat lebih dari 17 ribu mahasiswa dari berbagai penjuru Tanah Air mendaftar program
yang diselenggarakan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dan telah memasuki tahun ke-9 ini. Seleksi
akan berlangsung secara bertahap dan berlangsung di sejumlah kota mulai 27 Juli hingga 25
September 2019.
Group Head Corporate Communication XL Axiata, Tri Wahyuningsih mengatakan,”Antusiasme
mahasiswa dari berbagai daerah yang ingin bergabung dengan program XL Future Leaders tahun
ini tembus 17 ribu. Jumlah ini lebih tinggi dari tahun lalu yang sekitar 16 ribu mahasiswa. Ini
menunjukkan program XLFL semakin dikenal luas oleh mahasiswa Indonesia, termasuk manfaat
yang diberikan. Selain hasil dari sosialisasi yang kami kami lakukan sepanjang tahun, popularitas
XLFL juga terus meningkat karena informasi yang tersebar dari para alumni yang telah merasakan
langsung manfaat program ini.”
Tri Wahyuningsih menambahkan, untuk program XLFL tahun ini, jumlah peserta yang diterima
berjumlah minimal 150 orang terpilih melalui serangkaian seleksi ketat yang diadakan oleh XL
Axiata. Tidak ada kuota khusus untuk masing-masing daerah pada saat seleksi peserta dilakukan.
Rangkaian kegiatan sosialisasi program di beberapa kota besar seperti di Pontianak, Semarang,
Malang, dan Banda Aceh, telah XL Axiata laksanakan pada Maret hingga April 2019 lalu.
Berbarengan dengan kegiatan itu, pendaftaran XLFL 2019 juga telah dibuka secara online,
persisnya mulai 1 Maret 2019 hingga penutupuan pada 30 Juni 2019 lalu.
Setelah dilakukan proses awal penyaringan kelengkapan data administratif dari seluruh pendaftar
online sekitar lebih dari 7 ribu peserta yang tersaring mengikuti tes secara online berupa tes GMAT
dan Bahasa Inggris pada pertengahan Juli lalu. Dari test tersebut sebanyak lebih dari seribu
peserta berhasil lolos dan bisa melanjutkan ke test selanjutnya. Pada Selasa - Rabu (13-14
Agustus 2019), XL Axiata mulai melakukan proses seleksi di Surabaya dengan mengundang
hampir 125 kandidat terpilih untuk mengikuti beberapa tahapan seleksi lanjutan. Para kandidat
yang mengikuti proses seleksi di Surabaya wajib mengikuti beberapa tahapan tes setelah mereka
berhasil lolos syarat awal seleksi secara online. Tahapan tes yang harus dijalani selama 2 hari
adalah tes studi kasus, presentasi, Leaderless Group Discussion (LGD) dan diakhiri dengan
wawancara. Tes selama 2 hari yang dilakukan di Surabaya diikuti oleh beberapa Perguruan
Tinggi Negeri dan Swasta di Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Hasil penjaringan dari seleksi selama 2 hari di Surabaya nantinya akan diseleksi kembali dan
bersaing dengan para kandidat seleksi terpilih dari kota-kota lainnya. Kota-kota tersebut adalah
Bandung, Semarang, Yogyakarta, Jakarta, Bali, Aceh, Medan, Palembang, Lampung, Makassar,
Gorontalo, Pontianak, Samarinda, Mataram, Kupang, dan Ambon. Hasil seleksi kandidat dari kota-
kota tersebut nantinya akan dipilih 150 mahasiswa terbaik yang akan menjadi peserta XLFL Batch
8 dan berhak mengikuti program pelatihan soft skills selama 2 tahun dan mendapatkan berbagai
fasilitas gratis dari XL Axiata, termasuk peralatan gadget sebagai sarana untuk mendukung
program pelatihan mereka.
XLFL adalah program pengembangan kepemimpinan untuk mempersiapkan calon pemimpin
global yang mempunyai jiwa kepemimpinan sekaligus mempunyai sifat kepedulian dengan lingkungan sekitar. Dengan begitu, XL Axiata berharap para peserta suatu saat nanti akan bisa
secara maksimal ikut membangun masa depan Indonesia yang lebih baik. Program ini
berlangsung selama dua tahun untuk setiap angkatan.
Untuk bisa mengikuti program berdurasi 2 tahun ini, peserta harusnya berstatus mahasiswa tahun
pertama dan kedua atau masuk semester pertama sampai keempat, dengan jurusan baik dari
rumpun ilmu eksakta maupun ilmu sosial. Program ini terbuka untuk semua jurusan karena
kurikulum yang diajarkan lebih mengedepankan penguasaan peserta atas berbagai soft skills yang
bertumpu pada kemampuan dalam komunikasi yang efektif, kemampuan mengelola perubahan,
serta inovasi dan kewirausahaan.
Soft skills yang diajarkan tersebut akan membekali kemampuan para alumni untuk mampu antara
lain beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan dan segala kegiatan di dalamnya. Mereka akan
mudah untuk bekerja dan berkomunikasi secara efektif, juga berpikir secara kritis. Kurikulum yang
diterapkan juga sejak awal, sudah dirancang dengan menyesuaikan pada perkembangan era
digital hingga beberapa tahun ke depan.