Foto: Dok, Prib, Damianus M/KM |
Oleh: Damianus Muyapa
OPINI, KABARMAPEGAA.Com – Kebersamaan adalah salah satu hal yang sangat sulit untuk di lakukan dalam kehidupan manusia. Manusia mempunyai sifat egois dalam hidup. Sifat egois inilah tdak mau bekerja sama dalam segala hal yang bisa mempertahankan hidup.
Kebersamaan bisa menghadirkan dalam hidup ini apabila manusia berpikir dan bertindak positif pada setiap saat, kalau tidak berpikir yang positif maka terjadilah perpisahan dalam hidup antara satu sama yang lain. Nah, kebersamaan dapat di wujudkan oleh manusia yang sadar akan kehidupan yang sebenarnya, bukan hidup dengan kepentingan pribadi.
Kebersamaan merupakan segala sesuatu yang dapat di alami dalam hidup secara adil dan terlibat dalam keadaan apa pun yang terjadi. Kebanyakan Orang Asli Papua tidak terlibat dalam mempertahankan harga diri sebagai Orang Asli Papua. Namun, mencari kepentingan artinya mengatasnamakan Orang Asli Papua, baik dalam dunia pendidikan, ekonomi, budaya, politik, dan lain sebagainya.
Ada berapa pandangan penulis indahnya kebersamaan bagi orang asli papua adalah sebagai berikut:
Pertama, Orang Asli Papua malas tahu kepada orang asli papua yang mempertahankan harga diri sebagai Orang Asli Papua. Salah satunya adalah ketika orang luar papua merampas dan membodohi dalam segala hal, dan Orang Asli Papua tidak membelah malahan mendukung kepada orang luar Papua dalam rangka mencari kepentingan pribadi, mau mendapatkan uang dan jabatan. Istilahnya adalah menjilat kepada orang luar Papua. Jadi melanggar hukum kebersamaan yang ada, sebenarnya melawan atas tindakan dan sikap yang dapat di lakukan oleh mereka. Jadi, Orang Asli Papua jangan malas tahu untuk mempertahankan harga dirinya.
Kedua, Orang luar Papua berusaha untuk menghilangkan ras dan kulit hitam dengan menggunkan berbagai macam cara, tetapi Orang Asli Papua yang menacari kepentingan pribadi dapat di manfaatkan untuk menjadi anjing-anjing atau di tunjuk sebagai sekurti-sekuriti Papua.
Salah satunya adalah ketika Orang Asli Papua menuntut untuk harga diri atau menuntut haknya (Merdeka) pada saat itulah orang luar Papua perintahkan untuk menghadapi masalah itu, istilahnya adalah lempar batu sembunyi tangan. Orang Papua makan Orang Papua.
Mengapa Orang Asli Papua (OAP) mau menjadi anjng-anjing atau sekuriti-sekuriti Papua?
Pertanyaan ini buat Orang Asli Papua yang ikut-ikutan, tidak mempunyai kesadaran, tidak percaya diri sebagai identitas oran asli Papua, tidak menghargai bakat dan talenta yang di milikinya dan lain sebagainya.
Dengan demikian, Orang Asli Papua adalah makluk yang termulia, orang yang mempunyai banyak talenta dan bakat yang sudah di milikinya. Bisa bersaing dengan siapa saja yang mampu menyeseuaikan dengan jaman, ada pula mampu bersaing dalam ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Oleh karena itu, Orang Asli Papua jangan seperti tumbuhan benalu, dengan tujuan mencari kepentingan pribadi, merugikan Orang Asli Papua yang membelah kebanaran, keadilan, kejujuran, dan keterbukaan demi Orang Asli Papua dan tanah papua yang kaya raya yang ada di dunia Timur Papua. Hargailah dan cintailah sebagai Orang Asli Papua dan tetap mempertahankan kebersamaan dalam hidup, Orang ASLI PAPUA tetap Orang Asli Papua.
Penulis adalah Peduli Tanah dan Rakyat Papua, Tinggal di Papua
Editor: Frans Pigai