Lombok Tengah, sasambonews.com- Sikap besebrangan tiga kepala desa terkait pelaksanaan puncak bau Nyale 6 dam 7 Februari mendapat dukungan dari KNPI.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Lombok Tengah, Syamsul Qomar, medukung pelaksanaan bau nyale di Desa Mertak.
Sesuai kesepakatan bersama tokoh masyarakat Kecamatan Pujut, bau nyale di Desa Mertak merupakan kerjasama KNPI dengan pemerintah di tiga desa, yakni Mertak, Sengkol dan Desa Kuta.
Dipilihnya tanggal 6 dan 7 Februari karena diyakini merupakan puncak bau nyale.
Sementara jadwal yang ditetapkan pemerintah daerah diyakni merupakan nyale poto. Sedangkan mengenai konsep bau nyale yang dilaksanakan di Desa Mertak, menurutnya sangat tepat. Bagaimanapun juga, tradisi bau nyale harus dikembalikan sesuai kebiasaan dan kearifan lokal orangtua terdahulu.
Karena selama ini, bau nyale yang dilaksanakan pemerintah daerah selama ini lebih mirip pasar malam. Pihaknya khawatir, hal itu akan menggerus kearifan lokal dan tradisi bau nyale yang sebenarnya. “Yang ingin dilihat oleh wisatawan adalah prosesi bau nyale yang asli bukan artis ibu kota,” jelasnya.
Untuk itu, Qomar mengajak semua pihak berpartisipasi memeriahkan acara tersebut, sehingga mampu menjadi daya tarik dan berdampak positif terhadap pengembangan pariwisata. |wis